Saat Hari Anak Nasional, Soeharto mengadakan dialog terbuka dengan anak-anak di Taman Mini. Suasana riang gembira karena Soeharto memang sedang bersuka-cita. Ia berupaya menunjukkan kedekatannya pada anak-anak. Berbagai hal didialogkan.
“Kamu pengin jadi apa?,” tanya Soeharto pada Wiwik (9 tahun)
“Jadi juru rawat,” jawab bocah itu.
“Bagus nduk. Itu berguna untuk pembangunan,” jawab Soeharto dengan senyum, “Kamu mau jadi apa?”
“Saya ingin jadi presiden, Pak!,” jawab Pandur (10 tahun).
“Oh, bagus itu,” jawab Soeharto singkat dengan muka merah.
Usai acara, Soeharto langsung memanggil Pangab Faisal Tanjung.
“nJung, kesini kamu!”
“Siap, Pak!” jawab Faisal Tanjung dengan sikap sempurna.
“Begini,” ujar Soeharto, “Segera tangkap orang tua si Pandur itu, karena mereka telah mengajarkan pada bocah itu hal-hal yang menjadi kewenangan daripada MPR.”