Senin, 29 April 2024

Orde Baru Membantai Lebih dari 200.000 Penduduk Timor Timur

 

Operasi Seroja 1975 (Sumber: Intisari)

Selama 24 tahun pendudukan Indonesia. 200.000 sampai 250.000 orang, atau sekitar sepertiga jumlah penduduk Timor Timur tewas akibat perang, akibat kelaparan dan penyakit, juga akibat teror brutal yang dilancarkan tentara Indonesia. 

Tahun 1999, milisi Indonesia membunuh sekitar 1.500 orang. Meskipun demikian, penderitaan jiwa dan raga yang menimpa warga Timor Leste itu, tidak sedikitpun mengurungkan niat mereka untuk merdeka.

Banyak keluarga yang dipaksa berpisah dengan sanak saudaranya, yang menanggung derita kehilangan sejumlah orang yang dicintai dan/atau dipaksa melakukan tindakan brutal.

Pemerkosaaan terhadap anak perempuan dan wanita kerap dilakukan di depan mata keluarga atau penghuni desa. Banyak warga yang mengalami guncangan jiwa setelah dibebaskan dari ruang penyiksaan. Bahkan, banyak juga warga yang „dihilangkan”, atau dengan kata lain dieksekusi secara ilegal. 

Di Timor Timur, Indonesia berhasil menciptakan iklim teror dan ketakutan. Secara konsekwen aparat keamanan Indonesia melancarkan politik „devide et empire”, memecah belah dan menjajah penduduk setempat. 

Selanjutnya klik di sini.


Baca juga: 

Melalui Dokumen Rahasia Ini, Terungkap Tentara Indonesia yang Dituduh Membantai 200.000 Penduduk Timor Leste, Ternyata Hanya 'Alat' yang Dikendalikan Oleh Amerika



Soeharto.org digagas untuk merawat ingatan dan menolak lupa terhadap kebiadaban Orde Baru.